Senin, 01 Juni 2009

ADAT BATAK


ADAT BATAK

Pengantar
Adat : Adalah kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang dan turun temurun serta dianggap hal yang baik. Kehidupan orang Kristen dari suku Batak tidak bisa lepas dari adat Batak. Sejak lahir hingga meninggal, acara keluarga selalu dikaitkan dengan adat disamping atau bersamaan dengan acara yang bersifat rohani. Memang ada aliran tertentu dari gereja yang menganggap semua adat adalah kafir dan tidak boleh diikuti. Tapi sepanjang acara adat tidak bertentangan dengan atau sudah disesuaikan dengan terang iman Kristiani tidak salah dilaksanakan. Bukankah semua bangsa, suku bangsa atau etnis di dunia ini mempunyai budaya dan adat kebiasaan? Adat Batak : Adalah adat yang dilakukan oleh etnis Batak. Ada 6 sub etnis orang batak yaitu :

1. Batak Toba
2. Batak Simalungun
3. Batak Mandailing
4. Batak Karo
5. Batak Fakfak
6. Batak Angkola

Satu dengan yang lain berbeda. Tapi satu yang pasti sama yaitu sistem kekerabatan Dalihan Na Tolu (DNT).
Peristiwa yang tidak lepas dari kegiatan Adat :

1. Lahir
2. Baptisan
3. Sidi
4. Pernikahan
5. Ulang Tahun
6. Meninggal

Kekerabatan yang sama pada semua sub etnis tersebut adalah adat Dalihan Na Tolu (DNT) yaitu tiga kedudukan fungsional setiap individu walaupun istilahnya bisa berbeda antara sub etnis dengan sub etnis yang lain yaitu :

Toba Angkola Mandailing Simalungun Karo Fakfak
1. Dongan Tubu Kahanggi Kahanggi Sanina - -
2. Hula-hula Mora Mora Tondong Kalimbubu -
3. Boru Anak Boru Anak Boru Boru Jabu Anak Beru -

Dalam satu acara (adat), yang punya hajat disebut suhut sihabolonan. Teman semarga dari suhut adalah Dongan Tubu. Yang menjadi pengayom atau pemberi petuah/nasehat dalam acara itu adalah Hula-hula, yaitu semua marga yang hadir yaitu pihak yang memberi putri menjadi isteri dari Dongan Tubu, terutama suhut (yang punya hajat).
Dan pihak yang menjadi “Parhobas” yaitu yang melayani demi kelancaran acara adalah Boru yaitu semua keluarga yang hadir yang isterinya berasal dari marga suhut atau Dongan Tubu. Dari situasi ini terlihat bahwa satu keluarga bisa menjadi Dongan Tubu atau Hula-hula atau Boru dalam satu acara, tergantung bagaimana hubungan keluarga tersebut dengan suhut (yang mempunyai hajat).

Semua yang hadir dalam acara adat dapat masuk kedalam salah satu unsur DNT. Umpama, keluarga dari marga lain tapi sang isteri satu marga dengan isteri suhut (yang punya hajat) dan biasa disebut pariban ni suhut masuk dalam golongan dongan tubu. Pariban ni hula-hula masuk golongan hula-hula. Dongan Tubu ni Boru masuk golongan Boru. Dari situasi itu terlihat bahwa orang batak sangat demokratis.

Satu falsafah orang Batak adalah :
Pantun Hangoluan, Tois Hamagoan (Hamatean)
Artinya : Kesatuan adalah awal keberhasilan (kehidupan), sedangkan kesombongan awal dari kehancuran.

Sifat negatif dari orang Batak yang sering dibahas adalah HOTEL
Yaitu : Hosom : Dendam
Teal : Tidak tahu diri atau menganggap diri tidak sesuai dengan yang sebenarnya
Late : Benci
Elat : Dengki dan tidak suka orang lain lebih berhasil (sirik)
(Walau ada benarnya tetapi JANGAN DITIRU Yah ^^)


TIGA SERANGKAI dalam Adat Batak

Dalihan na tolu : Tiga tungku Adalah Tiga unsur untuk mendukung yaitu :

Tiga kedudukan fungsional :
• Dongan Tubu (pihak semarga)
• Hula-hula (pihak pemberi perempuan/isteri)
• Boru (pihak penerima perempuan/isteri)

Tiga sikap batin orang Batak/Dalian Tolu :
• Manat mardongan tubu : Sikap yang menghormati teman semarga atau tetangga terdekat
• Somba marhula-hula : Sikap menghargai asal-usul ibu, isteri, menantu perempuan atau tetangga yang dituakan.
• Elek marboru : Sikap yang melindungi pihak yang menikahi puteri.
Arti sebenarnya dari ketiga sikap batin ini adalah saling menghormati/menghargai/mengasihi.



Tiga Kaidah Batak :
1. Saling menghormati (respect the other)
2. Saling menghargai (honor the other)
3. Saling menolong (love the oteher)

Tiga filosofi orang Batak (3H) :
1. Hamoraon : Kekayaan
2. Hagabeon : Keturunan / umur panjang
3. Hasangapon : Kehormatan

Tiga tahap acara pernikahan :
1. Catatan sipil (Upacara agama)
2. Pemberkatan di Gereja (Upacara agama)
3. Pesta adat (Upacara adat DNT dikenal dengan istilah Marunjuk)
Catatan : Sebenarnya kalau menurut UU Perkawinan, pemberkatan dulu baru catatan sipil. Urut-urutan diatas dilakukan hanya untuk praktisnya.

Tiga aspek kehidupan :
1. Aspek agama
2. Nikah
3. Meninggal

0 komentar:

Posting Komentar

 

My Blog List

Term of Use

My Manurung Big Fam Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino